http://www.komisiGRATIS.com/?id=musTD

ayo gabung.. nggak nyesel... kan ndak bayar...

Rabu, 10 November 2010

Presiden Republik Indonesia

2. Soeharo (Presiden Kedua Republik Indonesia) (1968-1998)
 

Lahir            : Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921.
Meninggal    : Minggu, 27 Januari 2008
Pendidikan   : SD di Twir, Yogyakarta, Wuryantoro dan Solo; SMP dan Sekolah
                      Agama di Wonogiri dan Yogyakarta (1935-1939), Sekolah Bintar di
                     Gombong, Jawa Tengah (1941).
Pengalaman : Prajurit Teladan (1941-1942), Polisi Sukarela dan Tentara Peta
                     (1942-19450), Pengawal Panglima Besar Soedirman, Pemimpin
                     Serangan Umum merebut Ibu Kota Yogyakrta (1 Maret 1949),
                     Komandan Kostrad dan Ketua Presidium Kabinet Ampera (1966).




            Soeharto, terlahir dari pasangan suami istri Sukirah dan Kertoredjo. Dulu orang tuanya itu cuma berharap anak tunggalnya asal bisa membantu di sawah saja. Syukur kalau dapat melanjutkan jabatan menjadi ulu-ulu di kampung mereka, Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta.

            Pak Harto harus bersusah payah untuk bisa sekolah, SD dan SMPnya diselesaikan sampai beberapa kali pindah dari Twir, Yogyakarta, Wuryantoro, Solo, Wonogiri dan Yogyakarta. Disamping itu ia masih menyempatkan sekolah Agama, agar mendapat ilmu dan keteladanan untuk beribadah kepada Tuhan YME. Kemudian karena terpanggil untuk membela tanah air, Soeharto, si anak desa itu melanjutkan Sekolah Bintara di Gombong.

           Setelah terpilih menjadi prajurit teladan, pangkat bintara itu tak lama kemudian menjadi sersan. Di jaman Jepang Pak Harto masuk Polisi, lalu pindah ke Peta sampai berpangkat Komandan Pelopor. Ia resmi menjadi TNI pada 5 Oktober 1945 ketika berusia 24 tahun. Sampai terakhir berpangkat Jenderal.

           Tugas yang pernah diemban Pak Harto, antara lain ; Pengawal Panglima Besar Soedirman, memimpin Serangan Umum merebut Ibukota RI Yogyakarta (1 Maret 1949), Panglima Mandala/ Pembebasan Irian Barat (1962-191963),dan menghancurkan Gerakan 30 September 1965/ PKI. Tugas yang terakhir itu ia lakukan berdasarkan Surat Perintah Sebelas Maret (SUPERSEMAR). atas sukses itu, kemudian MPRS mengangkat Jenderal Soeharto menjadi Presiden RI kedua menggantikan Soekarno.

          Sebagai negarawan, Pak Harto lama-lama menjadi panutan kalangan pemerintahan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Salah satu keberhasilannya ialah mengendalikan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berpenduduk sangat majemuk dan amat beragam adat istiadatnya. Selama 20 tahun tanpa konflik yang berarti, sedang sebelumnya selalu ribut.

          Sukses itu membuka kesempatan untuk membangun secara rencana dan berkesinambungan. Dalam percaturan Internasional, Indonesia semakin mendapat kepercayaan, dengan makin banyaknya kerjasama dengan negara-negara berkembang. Dengan semangat giat belajar, tekun beribadah serta senantiasa membaktikan diri kepada bangsa dan negara, ternyata Soeharto anak petani yang sangat bersahaja dari desa berhasil menjadi negarawan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar